Insane

Gelisah Saat Mau Bayar UKT

Hari ini tepatnya Kamis, 27 Januari 2022 adalah hari di mana saya sempat gelisah karena belum membayar UKT. Bagaimana tidak ? Karena tenggat pembayarannya adalah tanggal 28, dan saya pun masih belum terpikirkan bagaimana cara membayarnya.

Cerita lengkapnya sebenarnya sudah sejak hari Minggu 23 Januari 2022, nah waktu itu saya sedang meminta bapak saya untuk menandatangani surat persetujuan mengenai kuliah luring. Selepas itu saya ditanya mau bayar UKT kapan ? Kemudian saya jawab sekarang juga gapapa, kalau bayarnya lewat mbanking BPD.

Memang yang semester kemarin, saya bayar UKT-nya lewat mbanking BPD. Ternyata bisa dan lancar tanpa gangguan.

Nah pada waktu malamnya selepas menandatangani, bapak saya coba membuka mbanking BPD untuk membayar UKT. Tapi selepas memasukkan NIM, yang terjadi adalah erorr. Saya berpikir mungkin saja karena hari Minggu dan layanan pembayaran UKT tutup. wkwk...

Setelah menunggu hari senin tiba, dan mencoba melakukan pembayaran dengan cara tersebut. Tapi tidak ada perubahan sama sekali, dan masih tetap erorr. Sungguh mengecewakan... batinku.

Setelah itu, ya sudahlah mungkin pembayaran UKT lewat mbanking BPD memang mengalami gangguan. Selepas itu saya biarkan saja.

Tepat pada tanggal 27 Januari 2022, sejak bangun tidur saya mengalami gelisah dengan UKT yang belum dibayar. Memang rasanya agak berat.

Bahkan saya berangan-angan bagaimana nantinya apabila UKT belum juga dibayarkan ? Saya malah sempat kepikiran untuk tidak melanjutkan kuliah, memang aneh saya ini.

Tapi sayang sekali kalau berhenti di tengah jalan. Kuliah sudah sampai semester 4.

Mau mencoba bilang kepada bapak saya bahwa untuk pembayaran UKT-nya lewat teller bank BNI saja, rasanya cukup berat. Sedikit ragu-ragu.

Memang saya ini agak kurang berani meminta kepada orang tua kalau tidak benar-benar sangat mendesak. Entah kenapa saya jadi seperti ini, mungkin saja sejak kecil saya pas waktu SD saja tidak berani meminta uang untuk kegiatan renang. Biasanya kalau ada renang, saya sisihkan uang saku dan menabungnya.

Tapi, kalau pas benar-benar tabungan sudah habis, saya terpaksa tidak ikut renang. Alasannya karena tidak bisa membayarnya.

Dan sifat ini benar-benar mengakar kuat.

Kembali lagi ke bahasan topik UKT, saat itu juga saya mencoba peruntungan mencari uang lewat blog, namun karena saya kurang konsisten. Maka yang ada hanyalah tidak pernah terwujud.

Karena tenggat pembayaran UKT benar-benar tinggal sehari lagi, saya sangat gelisah. Di mana saya juga tidak berani meminta uang kepada bapak saya. Wah... pokoknya rasanya sulit dijelaskan.

Kemudian saya hanya berdoa, semoga Allah memberi keajaiban.

Benar saja, pada sore hari selepas maghrib. Bapak mencari adik saya di kamar. Saya juga masih sekamar dengan adik saya. Kemudian tanpa diduga, Bapak saya memberi tahu bahwa ia juga sudah mencoba-coba melakukan pembayaran UKT lewat mbanking BPD, namun masih gagal.

Karena itu, ia mengatakan bahwa UKT-nya dibayar lewat teller BNI saja. Serta bertanya kapan tenggat pembayarannya, saya jawab tanggal 28.

Ah..., rasanya sedikit lega sekali mendengar hal tersebut. Meskipun UKT belum terbayarkan, tapi rasanya seperti angin segar yang baru saja lewat.

Dalam hati tak hentinya saya mengucap Alhamdulillah, dan berterima kasih kepada Allah.

Karena adik saya tidak ada di kamar, maka Bapak tanya saya sedang sibuk tidak. Lalu saya jawab tidak, selepas itu saya disuruh untuk memindahkan kursi yang ada di ruangan lain menuju ruang tamu.

Setelah selesai memindahkan kursi, saya makan sate yang sudah di beli tadi sore. Memang akibat gelisah tadi, saya juga kurang nafsu makan. Akibatnya hari ini saya hanya makan 1 kali saja. Maksudnya makan nasinya.

Cukup sekian saja dan terima kasih,

Back to posts
This post has no comments - be the first one!

UNDER MAINTENANCE